CERPEN (1)

TIM MISBAR

A. A. Herlambang

2019

Genre: Action, Short Story
Words Sum: 1365

DO NOT COPY PASTE MY STORY WITHOUT PERMISSIONS!


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------





***

Di pagi hari yang sepertinya biasa saja, sesungguhnya tersembunyi suatu keanehan yang terselubung. Keanehan yang langka terjadi itu menghampar di atas permukaan bumi. Ia terlihat tak kasat mata, banyak orang yang mengabaikannya. Ia timbul dan tenggelam, diantara deru para insan yang berjalan cepat, hilir mudik tak karuan rupa. Semuanya acuh tak acuh saja dengan sebuah Fenomena Aneh, yang mendadak muncul di tengah mereka, menghantui hati dan jiwa mereka semua.

Sampai kapan mereka bertindak ceroboh seperti itu? Tidak ada yang bisa menjawab, hingga akhir hayat menyapa setiap jiwa itu. Ya, Fenomena Aneh akhirnya mulai merenggut jiwa beberapa insan yang lengah. Mereka terlihat terkapar dengan mata mendelik, tak sadar bahwa kini takdir berkata lain. Takdir yang menjadikan mereka sebagai bangkai, bangkai bahan bakar minyak bumi.

Bagaimana dengan insan lainnya? Mereka akhirnya mulai menyadari hadirnya fenomena tersebut. Dengan raut wajah terlihat jelas ketakutan, muka pucat tak karuan, mereka mulai menimbang-nimbang. Tindakan yang diperlukan harus ditimbang dengan matang. Apakah kejadian yang datang mengagetkan itu sudah masuk gejala yang serius, atau ... hanya biasa saja? Begitulah sifat alamiah manusia, penuh pertimbangan, bahkan untuk sebuah tindakan gawat darurat!

Hal yang buruk tentu saja sudah dapat diterka kemudian. Fenomena Aneh mulai merenggut beberapa jiwa lagi. Kali ini target yang menjadi sasaran mulai menyebar, tak lagi diam bersemayam di satu tempat. Sebelum timbangan yang dibuat oleh manusia-manusia kolot berhasil diputuskan, korban semakin banyak berjatuhan. Tragedi terjadi dimana-mana. Manusia mulai bertindak anarkis pada pemerintahnya sendiri. Demo besar-besaran terjadi di segala penjuru daerah tempat Fenomena Aneh paling banyak menyerang.

Fenomena Aneh tentu saja senang bukan kepalang melihat kekacauan yang terjadi pada umat manusia. Rencananya berhasil, sejak pertama kali tiba di pagi hari buta. Serangan mendadak Fenomena Aneh berjalan lancar, dan susah untuk diprediksi. Untuk menangani masalah yang kian rumit itu, manusia-manusia terpilih segera mengadakan penyelidikan besar-besaran. Dana yang luar biasa hebat digelontorkan pemerintah suatu negara, bekerja sama dengan berbagai pihak, demi mendapatkan cara menghentikan Fenomena Aneh, biang malapetaka yang terjadi.

Dari dana yang besar itu, dibentuklah sebuah organisasi untuk menyokong penelitian dan penyelidikan manusia-manusia terpilih sebelumnya. Organisasi internasional, dengan skala antar benua ini, dinamakan oleh pemerintah pencetus sebagai Tim Misbar, Tim Gerimis Bubar (Downpour Rain Team, DR Team, dalam pengucapan dan ejaan menurut bahasa internasional). Mengapa namanya begitu buruk begitu? Nama bukanlah sekadar nama belaka tanpa arti yang berarti. Misbar, -menurut keterangan beberapa ahli pemerintah yang berwacana dalam pembuatan nama Misbar, yang bekerja siang malam tanpa henti- memiliki arti sebagai sebuah titik balik.

Misbar, menjadi sebuah penanda bagi terbentuknya sebuah penawar. Penawar ajaib, yang tentu saja sangat diharapkan kehadirannya, dalam mengatasi fenomena yang mengancam keberlanjutan hidup umat manusia. Seperti turunnya hujan di pagi hari yang cerah. Turun saat gerimis hujan mulai membasahi bumi. Saat itulah fenomena gaib datang membuyarkan angan insan yang berjuang dalam dunianya. Dan Misbar sendiri hadir dengan harapan, dapat membuyarkan pesta, Sang Fenomena. Inilah fakta sesungguhnya dari pembuatan nama Misbar yang sebenarnya.

Apalah arti nama tanpa kerja yang nyata. Itulah yang terjadi dengan organisasi internasional yang baru berumur pendek itu. Tim Misbar, pada masa awal pendiriannya, menemui banyak sekali kendala dan hambatan. Mulai dari kalangan pemerintahannya sendiri yang korupsi membabi buta, pemberontakan kelompok ekstrem, kejahatan gila yang semakin merajalela, dan kegaduhan lainnya. Seakan-akan Tim Misbar-lah kini yang menyuruh umat manusia untuk segera bubar, dan hancur tak bersisa hingga tinggal kenangan belaka, akibat ulah mereka sendiri. Benar-benar suatu kemunduran dalam mega proyek yang dicanangkan besar-besaran itu.

Fenomena Aneh kembali kegirangan dengan fakta mencengangkan tersebut. Ia mulai berpikir untuk menunda saja tahap penyelesaian akhir yang ia rencanakan, atas nasib hidup umat manusia. Ia ingin bersenang-senang terlebih dahulu dengan penderitaan umat manusia. Sungguh kejam, melebih kejamnya manusia!

Waktu demi waktu berjalan sangat lambat. Perlombaan muncul antara penderitaan yang dihembuskan oleh Fenomena aneh, dengan progres yang dilancarkan Tim Misbar. Mereka saling berpacu, terus menderu di atas muka bumi yang mulai jengah dengan tingkah dua kubu beda wujud tersebut. 'Baku hantam', perang pengaruh, kadang terjadi tak terelakkan saat keduanya melancarkan kepentingannya atas diri umat manusia.

Pada saat-saat tersebut, Tim Misbar selalu kalah, bila harus berurusan dengan duel langsung yang terjadi secara beruntun. Kematian manusia terpilih menjadi hal yang paling menyesakkan dada, apabila bentrokan langsung telah terjadi. Hal tersebut memang sudah dapat diprediksi tentunya. Bagaimana mungkin Tim Misbar dapat melawan Fenomena Aneh tersebut, jika mereka sendiri tidak memiliki cara ampuh untuk melawannya? Pada akhirnya, Tim Misbar hanya bisa mundur teratur, sembari berusaha keras menyusun strategi balasan. Daripada harus menyerahkan nyawa orang-orang yang sangat mereka andalkan!

Fenomena Aneh, dalam perjalanan waktu berikutnya, mulai berlaku sombong dan besar kepala atas kemenangan beruntun terhadap Tim Misbar. Kemenangan yang seharusnya tidak perlu dilakukan, karena memang bukan tujuannya. Namun entah mengapa, Fenomena Aneh malah menikmatinya. Seakan-akan, larut dalam suasana yang terjadi dalam diri umat manusia! Ia mulai bertindak ayal, mulai memberikan celah besar, yang segera dimanfaatkan di kemudian waktu oleh Tim Misbar.

Bahkan zat tak kasat mata hebat seperti Fenomena Aneh saja memiliki tabiat buruk manusia, yang amat sangat buruk. Benarkah virus negatif manusia tersebut dapat menular, bahkan sampai antar elemen,zat, dan unsur yang berbeda dapat terkena dampaknya? Asumsi liar mulai mengemuka, hipotesis gila banyak mencuat. Tetapi yang jelas, Celah Fenomena Aneh tersebut harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, oleh Tim Misbar!

Waktu kembali bergulir. Umat manusia banyak yang mati tanpa sebab, dalam jumlah yang semakin besar. Jumlah keseluruhan manusia di muka bumi kini tinggal beberapa gelintir kelompok lagi, satu diantaranya adalah Tim Misbar. Fenomena Aneh tertawa girang melihatnya.Tujuannya semakin dekat, tinggal menunggu saat-saat terakhir saja. Sebelum itu semua berakhir, Fenomena Aneh jelas tidak mau kehilangan momentum berharganya, umat manusia perlu disiksa dengan siksa yang amat pedih!

Begitulah, kelompok-kelompok manusia lainnya mulai bertumbangan. Hancur lebur menjadi serpihan bubur dalam luasnya hamparan muka bumi. Siksa Fenomena Aneh nyatanya malah mempercepat kematian, dan tentunya mempercepat pelenyapan umat manusia. Tim Misbar harus segera bertindak nekat.Tindakan nekat itu jelas diperlukan untuk menyelamatkan eksistensi umat manusia yang semakin berada di ujung tanduk!

Selama beberapa waktu belakangan, Tim Misbar akhirnya mampu merumuskan adanya Celah Fenomena Aneh, seperti yang sebelumnya telah dikemukakan. Permasalahan kemudian mencuat, bagaimana cara Tim Misbar mengeksploitasi Celah itu? Tidak ada yang tahu, bahkan hingga detik terakhir menuju pelenyapan eksistensi umat manusia, Celah itu seperti tak mampu ditembus. Sia-siasudah Tim Misbar ini dibentuk, tak ada manfaatnya sama sekali. Pemerintah pencetus jelas akan kecewa beratdi alam baka, melihat Tim yang mereka bentuk, berlaku bodoh.

Umat manusia yang tersisa mulai keluar dari tempat persembunyiannya, meratap, menyesali nasib, dan takdir buruk yang akan segera terjadi. Fenomena Aneh yang melihat umat manusia menyerah, tertawa perlahan, dan mulai menampakkan wujud aslinya. Wujud itu segera tervisualisasikan dengan baik, dari bentuk yang sebelumnya tak kasat mata saat dipandang. Ia melakukan hal itu tidak lain untuk menunjukkan kuasanya yang besar, lebih besar dari seluruh zat, yang ada di jagat raya, alam semesta ini.

Tetapi disisi lain, Tim Misbar melihat sebuah kejanggalan dengan sikap Fenomena Aneh yang demikian janggal tersebut. Ditambah denganmunculnya sebuah kisikan yang menyamaki telinga tiap manusia yang berada dalam organisasi tersebut; 'Inilah saatnya, inilah saatnya!'.

Waktu berjalan lambat kembali, Tim Misbar mulai bergerak cepat sesuai arahan 'kisikan gaib'. Fenomena Aneh sekarang telah selesai membuat perubahan atas wujud aslinya. Ia ternyata berubah menjadi sebuah sosok manusia, pria besar, yang bertelanjang dada, dan memakai celana komprang berwarna hitam! Umat manusia terkejut melihat hal tersebut, kaki-kaki mereka goyah, tamat sudah riwayat mereka. Sementara Fenomena Aneh, dengan wujud barunya itu, tersenyum buruk, dan mulai menggerakkan tangan kanannya.

Di sudut lainnya, Tim Misbar sadar benar, ini betul-betul saat yang tepat untuk bertindak sesuai arahan! Orang-orang terpilih yang mengemban misi berat, segera ambil posisi yang tepat. Sebuah senjata jarak jauh terpentang, dengan target yang jelas, wujud asli Fenomena Aneh. Selongsong peluru kecil, namun panjang dan amat tajam, mulai dilontarkan dengan kecepatan tinggi ke arah wujud nampak Fenomena Aneh yang sedang mengangkat tangan kanan.

'Dhuar!' terdengar sebuah ledakan yang menggema. Umat manusia tersisa segera terlonjak dari posisi berlutut mereka yang dibuat-buat. Mereka sama melihat bagaimana wujud tampak Fenomena Aneh meledak, hancur berkeping-keping. Tak ada lagi yang tersisa, hanya kobaran api dari ledakan senjata Tim Misbar, disertai sebuah teriakan yang mulai menghilang. Teriakan histeris itu menggema dari bekas tubuh wujud pria besar Fenomena Aneh yang hancur itu. Terdengar samar ucapannya, yang beberapa saat kemudian benar-benar hilang, tertiup embusan semilir angin pagi yang menyejukkan, 'Miiiissssbbbbaaaarrrr ....'

Selesai

Tidak ada komentar: